Selamat datang di PerpusPedia MAN 2 kota Bogor

Label 2

Home » » PANTUN TEKA-TEKI

PANTUN TEKA-TEKI

Written By Rani Puspanindya on Jumat, 12 Juli 2013 | 11:03 AM



PANTUN TEKA-TEKI
1.       Tinggi duduk di atas sekali,
Bukan bulan bukan matahari;
Bila malam ia berseri,
Bila siang ia berganti.
Jawapan: Bintang

2.       Mulut manis hati nak baik,
Itulah amalan turun temurun;
Benda apa yang akan naik,
Apabila saja hujan turun.
Jawapan : Payung

PANTUN NASIHAT

1.       Pakai baju warna biru           
Pergi ke sekolah pukul satu
Murid sentiasa hormatkan guru
Kerana guru pembekal ilmu

2.       Jangan pergi mandi di lombong         
   Emak dan kakak sedang mencuci
Jangan suka bercakap bohong
   Semua kawan akan membenci

3.       Anak Siti anak yang manja   
    Suka berjalan di atas titi   
Orang yang malas hendak bekerja         
    Pasti  menyesal satu hari nanti

4.       Parang tajam tidak berhulu   
    Buat menetak si pokok Ru
Bila belajar tekun selalu       
     Jangan ingkar nasihat guru




PUISI SAHABAT
Teman Terbaik
Seorang teman terbaik
selalu ada, jika kita memerlukan saran,
atau berbasa-basi,
atau bahkan menyediakan bahu untuk menangis.
Seorang teman terbaik
mendengarkan dengan hatinya
dan selalu jujur dengan Anda,
meskipun kebenaran
mungkin tidak
apa yang ingin Anda dengar.
Seorang teman terbaik
mengetahui semua rahasia Anda,
memahami ketakutan Anda
berbagi impian Anda.
Seorang teman terbaik
tidak pernah berhenti percaya pada Anda
bahkan jika Anda menyerah
Dan apa pun yang terjadi,
Anda akan selalu ada.
Untuk Selamanya


Puisi Persahabatan
Dan jika berkata, berkatalah kepada aku
tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat
adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan
kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan
mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.
Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut
membisikkan kata tidak di kalbumu sendiri,
pun tiada kau menyembunyikan kata ya.
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada kan
henti mencoba merangkum bahasa hatinya;
karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman
persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan
keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita
yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita;
Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya,
mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan
kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena kasih yang masih menyisakan pamrih,
di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih,
tetapi sebuah jala yang ditebarkan:
hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
Untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.


POST BY:
LIBRARY COMMUNITY
RANI PUSPANINDYA


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PerpusPedia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger